Sumber :Merdeka.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti bakal melayangkan surat protes pada Kedutaan Besar Amerika Serikat di Indonesia. Ini menyusul pernyataan ekspatriat asal Paman Sam yang dinilainya merendahkan martabat bangsa Indonesia.
"Jangan mentang-mentang bule boleh omong sendiri, negeri kita punya aturan, punya kedaulatan. Kami akan melayangkan kekecewaan kepada perusahaan dan kepada pemerintah Amerika Serikat dalam hal ini kedutaan besar," katanya di Jakarta, Kamis (12/11).
Dia mengisahkan, seorang ekspatriat membuat pernyataan dalam sebuah forum bisnis diselenggarakan kementeriannya, kemarin. Inti ucapannya, pencurian ikan marak terjadi lantaran Indonesia tak memiliki infrastruktur memadai.
"Ucapannya 'No one really got too upset because there was no processing in those areas'. Kalimat itu membuat saya sebagai pejabat negara tersinggung, tidak pantas buat seorang profesional asing," katanya.
"Hanya karena kita tidak punya infrastruktur, terus orang bisa melakukan illegal fishing di teritorial kita, masuk akal nggak? Tidak boleh itu. Saya anggap itu tidak pantas, dan saya menuntut permintaan maaf. Ini menyinggung bangsa Indonesia."
"Jangan mentang-mentang bule boleh omong sendiri, negeri kita punya aturan, punya kedaulatan. Kami akan melayangkan kekecewaan kepada perusahaan dan kepada pemerintah Amerika Serikat dalam hal ini kedutaan besar," katanya di Jakarta, Kamis (12/11).
Dia mengisahkan, seorang ekspatriat membuat pernyataan dalam sebuah forum bisnis diselenggarakan kementeriannya, kemarin. Inti ucapannya, pencurian ikan marak terjadi lantaran Indonesia tak memiliki infrastruktur memadai.
"Ucapannya 'No one really got too upset because there was no processing in those areas'. Kalimat itu membuat saya sebagai pejabat negara tersinggung, tidak pantas buat seorang profesional asing," katanya.
"Hanya karena kita tidak punya infrastruktur, terus orang bisa melakukan illegal fishing di teritorial kita, masuk akal nggak? Tidak boleh itu. Saya anggap itu tidak pantas, dan saya menuntut permintaan maaf. Ini menyinggung bangsa Indonesia."