-->

sosmed footer

Recent Comments

10 Tradisi dan Budaya Unik Orang Medan Sumatera Utara


Sebenarnya orang Sumatera Utara itu bukanlah orang Medan saja loh, namun berhubung secara umum orang kenal Sumatera Utara adalah orang medan maka dari itu penulis tulis juga membuat judul artikel ini tentang tradisi yang ada di medan.

Sumatera Utara menyimpan banyak sekali keunikan, selain  itu orang-orangnya yang dikenal tegas dan selalu blak-blakan.

Berikut ini adalah beberapa tradisi unik orang Medan Sumatera Utara:

1. Tradisi Membagikan Bubur Pedas
Sumber: Indonesia Medan Food
Membagikan bubur pedas merupakan sebuah tradisi lama yang sudah secara turun temurun dilakukan masyarakat medan. Tradisi membagi-bagikan bubur pedas ini sering dilakukan pada saat menyambut bulan Suci Ramadan.

Selain itu tradisi membagi-bagikan bubur pedas ini hanya dilakukan oleh masyarakat medan yang beraga Islam. Masjid Raya Kota Medan adalah salah satu tempat yang paling sering membagi-bagikan bubur pedas di saat menyambut Bulan Suci Ramadhan.

2. Tradisi Mandi Balimo
Foto by: Adrial Ridwan
Mandi Balimo merupakan sebuah tradisi masyarakat medan yang dilakukan dalam rangka penyambutan bulan Suci Ramadhan.

Tradisi umat Islam ini dilakukan dengan cara mandi dengan menggunakan air yang sudah di capur dengan rempah-rempah.

Biasanya rempah-rempah yang digunakan adalah seperti buah jeruk purut yang diperas, dan hasil perasannya dicampur dengan air. Dengan campuran hasil perasan jeruk purut dan air tersebulah nantinya akan digunakan untuk mandi.

Tradisi mandi balimo ini merupakan salah satu tradisi yang sudah berkembang di Nusantara, karena tradisi ini tidak hanya di medan saja dilakukan. Namun di tempat-tempat lain seperti Sumatera Barat, Aceh, Riau dan lain-lain juga melakukan tradisi ini. Hanya saja nama dari tradisi ini yang berbeda seperti di Sumatera Barat tradisi ini disebut sebagai tradisi balimau.
Baca juga:
 3. Tradisi Marhajabuan
Sumber: Blogdetik
Tradisi Marhajabuan merupakan salah satu tradisi masyarakat batak medan. Tradisi ini dilakukan ketika proses pernikahan.

Selain itu tradisi marhajabuan merupakan salah satu tradisi yang wajib dilakukan ketika prosesi pernikahan. Dalam tradisi ini kedua mempelai juga diharuskan mengundang semua kerabat dan juga para tamu undangan lainnya di saat prosesi pernikahan.

Sehingga sangat jarang sekali prosesi pernikahan masyarakat batak ini bakalan sepi atau hanya di datangi beberapa orang saja.

4. Tradisi Mangirdak
Sumber: kelopmanansimangunsong
Mangirdak merupakan sebuah upacara adat yang dilakukan oleh masyarakat medan untuk memberikan semangat kepada ibu hamil. Upacara adat ini biasanya dilakukan saat umur kandungan seourang ibu sudah mencapai 7 bulan.

Ketika upacara adat ini dilakukan biasanya seluruh kerabat akan mendatangi rumah si ibu hamil dan memberikan beberapa oleh-oleh ataupun makanan.

Tujuan utama dari upacara adat ini adalah untuk memberikan semnagat kepada si ibu hamil agar selalu kuat dalam menjalani proses kehamilannya hingga melahirkan nanti. Selain itu melalui upacara adat ini juga nantinya dapat memberikan motivasi kepada si ibu hamil agar selaulu semangat dan selalu menjaga kesehatannya agar si calon bayi nantinya dapat dilahirkan dengan selamat.

5. Upacara pemberian Ulos Tondi
Sumber: Velina Tambunan
Upacara ini biasanya dilakukan ketika menyambut kelahiran seorang bayi. Ketika si bayi sudah lahir maka si ayah dan si ibu bayi tersebut akan diberikan kalungan kain ulos.

Kain ulos ulos merupakan salah satu kain yang menjadi sebuah ciri khas masyarakat batak. Pemberian kain ini pun bertujuan untuk memberikan penghormatan kepada keluarga yang dudah dikaruniakan bayi tersebut.

Selain itu pemberian kain tersebut untuk melambangkan rasa syukur kepada keluarga yang sudah dikarunia seorang anak, yang nantinya anak tersebut dapat melanjutkan keturunan di masa yang akan datang.

Upacara pemberian ulos tondi merupakan salah satu upacara adat yang paling sakral dan sampai saat ini pun tradisi ini masih berlanjut secara turun temurun.

6. Martutu Aek
Sumber: gosumut
Tradisi martutu aek merupakan sebuah tradisi yang dilakan masyarakat batak kepada bayi yang sudah berumur 7 hari. Prosesi dari tradisi ini berupa pemberian nama untuk si bayi dan proses pemandian untuk penyucian berserta do'a kepada bayi tersebut.

Tujuan dari hal ini adalah agar nantinya si bayi di saat dewasa bisa mendapat keberuntungan yang baik dan keberkahan dalam hidupnya.

Si bayi yang memiliki umur 7 hari tersebut wajib dimandikan di air pancuran, dan juga nantinya yang pada prosesi pemberian nama yang harus merekomendasikan adalah pemuka adat di daerah masing-masing.

Dan diharapkan nantinya hal ini dapat memberikan keburuntungan dan nasib yang baik bagi si anak.

7. Mangharoan
Sumber: byns
Jika seorang anak bayi sudah berumur 2 minggu dari proses kelahirannya maka dalam adat masyarakat batak akan di adakan upacara adatnya. Upacara adat yang dimaksudkan disini adalah melaksanakan upacara adat mangharoan.

Upacara adat mangharoan dilakan ketika anak bayi sudah berumur 14 hari, dalam upacara adat ini dilakukan penjamuan makanan bersama oleh pihak keluarga bersama dengan para tetangga.

Dalam prosesi adat ini si ibu dari bayi akan diberikan makanan yang bergizi dengan tujuan untuk memperlancar suplay air susu ibu kepada bayinya.

Selain itu upcara adat ini dilakukan untuk mendekatkan diri kepada masyarakat sekitar terutama antara keluarga yang mempunyai bayi tersebut. Oleh sebab itu lah masyarakat batak yang dapat kita saksikan sampai saat sekarang ini selalu kompak karena rasa sosial masyarakat batak itu sangatlah tinggi.

8. Mate Mangkar
Sumber: Jiwa batak
Jika ada pasangan suami istri meninggal dalam keadaan tidak memiliki keturunan atau anak maka dalam tradisi adat masyarakat batak mereka akan mengadakan upacara mate mangkar.

Upacara mate mangkar ini dilaksanakan untuk memberikan penghormatan kepada kedua pasangan yang telah meninggal. Selain itu upacara ini juga bertujuan untuk memberikan suport kepada keluarga yang ditinggalkan agar tidak berlarut dalam kesedihan.

Upacara mate mangkar ini memang jarang dilakukan karena sangat jarang sekali pasangan suami istri meninggal tanpa memiliki keturunan.

9. Martilaha
Sumber: Kartiko Pramudito
Bagi masyarakat batak tentu tradisi Martilaha sudah tidak asing lagi bagi mereka. Karena tradisi ini dilakukan ketika adanya masyarakat batak yang meninggal dunia.

Tradisi ini merupakan salah satu tradisi khas masyarakat batak ketika ada salah seorang dari masyarakatnya yang meninggal dunia.

Tradisi ini dilakukan ketika ada salah seorang yang meninggal ketika belum menikah dan belum memiliki anak. Tradisi ini dilakukan agar arwah dari orang yang meninggal tersebut bisa mendapatkan ketenangan di alam akhirat.

10. Mangokkal Holi
Sumber: Lumbanlobu
Tradisi Mangokkal Holi merupakan salah satu tradisi sebagai rasa penghormatan kepada para leluhur masyarakat batak.

Tradisi ini bisa dikatakan cukup mengerikan bagi masyarakat umum lainnya, karena harus menggali kembali kuburan orang yang sudah lama meninggal.

Setelah kuburan nenek moyang mereka dibongkar selanjutnya tulang belulangnya dikumpulkan dan  nantinya akan dibersihkan. Setelah itu tulang belulang tersebut akan dikumpulkan di sebuah tugu.

Hal ini ditujukan agar nantinya generasi sekarang dan generasi selanjutnya dapat menghargai perjuangan leluhurnya.

Nah itulah beberapa tradisi dan budaya unik orang Medan Sumatera Utara, semoga saja informasi ini bermanfaat untuk para pembaca.

Thanks for waching and regard



BERIKAN KOMENTAR ()